Berpindah dari  satu sistem ke sistem lain tidak beda halnya dengan berpindah rumah dari satu kota ke kota lain. Akan ada perbedaan lingkungan, tetangga, karakter, dan lainnya. Diperlukan kemampuan beradaptasi yang baik agar bisa menyesuaikan diri dengan tempat yang baru.
Untuk berpindah dari sistem operasi Windows ke sistem operasi Linux, Anda juga perlu kemampuan beradaptasi agar nantinya bisa menggunakan Linux dengan baik. Pengguna yang tidak mampu atau tidak mau melakukan adaptasi akan sulit untuk bisa mengenal Linux dengan baik. Dan ini biasanya akan menuntun pada frustasi serta kekecewaan pada Linux.
Berikut ini beberapa permasalahan umum yang sering ditemui pemula Linux dan cara mengatasinya :
  1. Menganggap sedang menggunakan Windows
    Secara umum, fungsi suatu sistem operasi adalah sama. Namun dalam prakteknya Anda akan menemui banyak perbedaan, diantaranya perbedaan tampilan (interface), struktur file, program installer, control panel, dan lainnya. Diantara sekian perbedaan yang ada, hanya tampilan yang bisa Anda atur sesuai dengan keinginan. Linux memiliki banyak model tampilan dan beberapa diantaranya menyerupai Windows .. bahkan Mac. Tentukanlah model tampilan seperti apa yang ingin dipergunakan agar memudahkan Anda dalam menggunakan Linux.
  2. Mencoba menjalankan file exe
    Program installer ataupun executable di Linux tidak menggunakan format exe. Namun bukan berarti Anda tidak bisa menjalankan file exe di Linux. Dengan sedikit bantuan Anda bisa menjalankan file exe setelah menginstal terlebih dahulu program WINE di Linux. Namun jika tidak ingin direpotkan dengan instalasi WINE, pilihlah distro Linux yang sudah memiliki WINE didalamnya sehingga Anda langsung bisa menjalankan file exe.
  3. Tidak menemukan program yang diperlukan
    Linux memiliki koleksi program dari berbagai kategori yang sangat lengkap. Bahkan semua distro Linux sudah dilengkapi dengan program-program yang biasa dipakai pengguna komputer.  Namun mengingat ruang CD yang terbatas, maka tidak semua program bisa disertakan di distro Linux. Para pemula biasanya mulai mengeluh jika tidak menemukan software sejenis yang diperlukannya. Untuk mengatasi ini tentu saja Anda perlu mempelajari cara instalasi program – yang sayangnya dalam beberapa hal masih cukup susah untuk dilakukan oleh seorang pemula Linux. Untungnya, beberapa distro membuat versi DVD sehingga bisa menampung program lebih banyak. Dan ini sangat menghemat waktu serta energi Anda untuk mencari dan menginstal program di Linux.
  4. Berurusan dengan command line
    Hampir semua perintah di command line Linux bisa dilakukan dengan sistem grafis (GUI – point n’ click). Sayangnya ada sangat banyak situs, blog, majalah, buku panduan dan pengguna Linux yang lebih suka menggunakan command line dalam memberikan suatu penjelasan. Kebiasaan ini menular pada para pemula Linux yang tidak mengetahui bahwa banyak hal di Linux bisa dilakukan dengan mudah melalui mousenya. Command line membuat ‘takut’ para pemula Linux yang sudah terbiasa dengan sistem grafis. Dan jika Anda termasuk salah satu diantaranya, solusi terbaik hanya dengan mencari tutorial yang berbasiskan grafis … rekomendasi terbaik untuk ini adalah Buku 3D OS yang hanya menyediakan 1 bab untuk pembahasan command line dari 15 bab yang ada.
  5. Membuka dokumen OpenOffice di Microsoft Office dalam format defaultnya
    Pemula Linux biasanya senang ketika melihat adanya aplikasi perkantoran di suatu distro Linux tanpa harus menginstal lagi softwarenya.  Sayangnya mereka lupa untuk menyimpan dokumen tersebut dalam format yang dikenal MS Office sehingga mengakibatkan dokumen tidak bisa terbaca ketika ingin dibuka di MS Office. Pastikan Anda menyimpannya sebagai dokumen MS Office jika memang nantinya ingin dibuka di MS Office. Dan lebih baik lagi jika format yang dipergunakan adalah MS Office 2003 (doc), bukannya MS Office 2007 (docx).
  6. Login sebagai root
    Di Windows (XP), pengguna biasanya mempunyai kemampuan penuh sebagai administrator. Namun di Linux Anda disarankan untuk masuk sebagai pengguna biasa yang tidak memiliki kemampuan penuh sebagai adminstrator sistem. Keuntungannya, Anda ataupun virus komputer tidak akan mudah merusak sistem. Namun sisi negatifnya, Anda akan merasakan aturan yang ketat dimana untuk setiap kegiatan yang berkaitan dengan sistem komputer, Anda harus menyediakan password administrator (biasa disebut root). Karena Anda menggunakan Linux, jadi cobalah untuk membiasakan hal ini agar Anda tidak mudah menemukan kerusakan sistem, baik yang dilakukan secara tidak sengaja oleh Anda ataupun secara sengaja oleh virus komputer.
  7. Salah memilih distro Linux
    Salah satu kesalahan terbesar pemula Linux adalah salah memilih distro Linux. Tidak semua distro Linux dibuat sama. Ada yang dibuat untuk pengguna Linux yang sudah mahir, ada pula yang dibuat khusus untuk memudahkan para pemula. Memilih distro dengan komunitas terbesar – misal Ubuntu – tidak menjamin Ubuntu adalah yang terbaik dan termudah untuk para pemula Linux. Bahkan sebetulnya ada sangat banyak distro turunan Ubuntu yang jauh lebih baik dan lebih mudah dari Ubuntu sendiri.
Sebagai penutup … untuk memperlancar proses dalam beradaptasi di Linux, usahakanlah memilih distro Linux yang :
  • memiliki tampilan paling mirip dengan Windows sehingga mempermudah proses transisi Anda ke Linux
  • memiliki kelengkapan program sehingga Anda tidak direpotkan dalam menggunakannya
  • mampu menjalankan program exe tanpa harus membuat Anda menginstal WINE terlebih dahulu
  • memiliki tutorial atau buku panduan yang berbasiskan pada sistem grafis (point n’ click)
  • memiliki berbagai kemudahan dan kelengkapan fitur untuk pengguna pemula Linux

0 komentar:

Posting Komentar